19 Januari 2016

Percakapan Telepon di Toilet. Jangan Salahkan Aku yang Mendengar

Suatu siang di Toilet sebuah Rumah Sakit Negeri di Jakarta. Sembari merapikan helaian rambut yang menyembul dan hijab yang menutupinya, Ia tidak sengaja mendengar percakapan telepon seorang wanita di sudut cermin yang lain.

P = Perempuan

P : "Ah dari kemaren bgitu, pengen cerita tapi ngga ada waktu terus" berbicara dengan nada protes.

Sepintas terdengan seperti percakapan anak ABG yang sedang teleponan. Tapi ketika Ia  berpapasan saat akan bercermin.

"LHO? Perempuan ini kan...." 

P : "Ah yaudah deh yaudah ga usah nelponin aku lagi". Klik. Telepon di akhiri melalui earphone nya.

"Hmm.. bahaya. Perempuan ini kan yang tadi duduk di ruang tunggu bersama anak dan suaminya." 

Iya suami yang berpotongan bak seorang angkatan. Potong cepak, badan tegap. Ada yang ngga beres rupanya dengan wanita ini. Sembari merapikan dandanan dengan centil, Ia teleponan di toilet dengan pria lain. Kok tau? Karena (1) Ngga ada wanita yang telepon-ria di toilet, (2) Ngga ada wanita yang teleponan dengan wanita lain dengan nada manja dan ngambek, (3) Ngga ada wanita yang berdandan lebay ala tante-tante baju celana ketat rambut diblow pakai heels menjulang sedangkan anak dan suaminya hanya berbaju kaos dan celana jeans sederhana.

Luar biasa takjub Ia melihat kenyataan jaman sekarang yang terjadi di depan mata. Layaknya detektif Ia pun berspekulasi bahwa, perempuan tersebut sudah bersuami dan memiliki hubungan lain dengan seorang pria di luar sana yang kerap Ia hubungi via telepon. Bahkan saat pergi dengan anak suaminya. #miris

1 komentar:

  1. Wuhaaaa ini serem banget ya pin, serasa sosialita dengan proa simpanan kali ya huhuu

    BalasHapus

Hai.. Terimakasih sudah mampir,
jangan lupa jejak komentarnya ya..

Ciao :)